Jumat, 12 Agustus 2011

CARA MENGATASI DINGIN JANGAN PAKE OBAT


Salah satu resiko yang mesti dihadapi saat melakukan kegiatan alam bebas adalah cuaca ekstrem yang sangat mungkin terjadi di alam bebas. Cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa gunung di Indonesia bahkan bisa mencapai 0 derajat celcius. Kondisi ini jika tidak dipersiapkan secara cermat bisa mengakibatkan kedinginan yang bisa mengakibatkan hipotermia.
Hipotermia berasal dari kata hypo dan termios yang artinya kehilangan panas tubuh yang berlebih. Hipotermia juga bisa diartikan sebagai gangguan medis yang terjadi di dalam tubuh dimana terjadi penurunan temperatur tubuh secara tidak wajar yang disebabkan karena tubuh tidak mampu lagi memproduksi panas untuk mengimbangi dan menggantikan panas tubuh yang hilang dengan cepat. Hilangnya panas tubuh dengan cepat ini bisa disebabkan pengaruh dari luar seperti kondisi hujan disertai angin serta pengaruh dari dalam seperti kondisi fisik yang lelah dan lapar.
Situasi ini bisa menjadikan temperatur tubuh turun dengan cepat dan bisa mengakibatkan kasus kematian.
Untuk mengatasi masalah kedinginan di gunung ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Ini penting dan jangan main-main kalau kita tidak tahu apa yang kita lakukan dan apa akibatnya yang akan menimpa diri kita kemudian karena nyawa taruhannya.
Ketika kita memasuki wilayah yang memiliki suhu di bawah rata-rata keseharian kita, hal pertama yang paling aman adalah mencari tempat berlindung dari terpaan angin ataupun titik air. Dalam kondisi terlindung, badan kita akan berusaha melakukan proses “pemanasan” dengan membakar kalori dan lemak cadangan dalam tubuh dan proses menggigil adalah gejala perlawanan tubuh yang bisa dirasakan langsung. Menggigil adalah sebuah cara badan kita mengusir rasa dingin, bersyukurlah kalau masih bisa menggigil, berarti badan kita masih bekerja baik.
Untuk memenuhi kebutuhan proses “pemanasan” tadi, usahakan tubuh menerima asupan pangan yang cukup untuk dijadikan bahan bakar. Jangan biarkan perut kosong dan tidak terisi makanan. Hal ini akan memicu munculnya kandungan gas yang berlebih dalam tubuh dan daya bakar tubuh kita menurun.
Jangan mengkonsumsi ALKOHOL untuk mencari kehangatan, karena justru akan memecah sel darah mereah yang bertugas menghantar kalori ke seluruh tubuh.
Alkohol menyebabkan pembuluh darah mengalami dilatasi alias pelebaran sehingga panas tubuh akan sangat cepat menghilang. Walau kesan pertama tubuh akan terasa hangat, tapi setelah itu dingin yang akan dirasakan. Mekanisme tubuh yang alami akan mempersempit pembuluh darah di bagian alat gerak dan kulit bagian luar dan akan berkumpul di organ-organ penting tubuh dan alat ekstrimitas (tangan dan kaki) dan gemetaran untuk menambah gerak.
Saat berlindung, pastikan tubuh kita terhindar dari unsur-unsur yang memicu masuknya suhu dingin ke tubuh kita. Berlindunglah dalam tenda yang benar-benar mampu memiliki sekat yang aman dari terjangan air dan air hujan. Bagian tubuh yang paling cepat menerima dampak suhu dingin adalah ujung-ujung jari kaki dan tangan. Lindungi semaksimal mungkin bagian ini dengan menggunakan kaus kaki dan sarung tangan tebal. Sebisa mungkin jangan tutupi dengan kantung plastik karena tubuh kita tetap perlu bernafas. Lebih baik bila terpaksa gunakan pembungkus SB atau lebih aman lagi gunakan sepatu tidur (terbuat dari bahan neoprene).
Apabila pakaian yang digunakan basah, segera ganti dengan pakaian kering. Jangan ragu untuk menggunakan pakian berlapis untuk mengembalikan panas tubuh. Gunakan bahan wol yang sangat baik untuk sarung tangan, kaus kaki maupun sweater karena mampu menahan panas badan dan bila basah kuyup terkena air (kaus kaki atau sarung tangan) dia cukup diperas, buang airnya dan kenakan lagi. Masih terasa hangat.
Bahan dari bulu angsa juga bisa digunakan meskipun belum populer di Indonesia karena kondisi iklim di gunung-gunung di Indonesia tidak terlalu ekstrem kecuali di Pegunungan Jayawijaya di samping harganya yang mahal. Ekspedisi Mapala UI ke Mt. Denali, Alaska US tahun 90an membeli sleeping bag baru dari bulu angsa sebanyak 4 buah @ Rp.4.000.000,00! Sleeping bag ini biasanya digunakan untuk suhu ekstrim hingga minus 40 derajat celcius seperti di Mt. Denali, atau gunung lainnya diatas ketinggian 5000mdpl.
Pastikan kalau akan tidur badan kita berasa hangat. Jangan coba-coba tidur kalau dipastikan badan kita tidak berasa hangat. Bila dipaksakan tidur sementara kedinginan sangat-sangat berbahaya. Dalam sebuah tahapan bila rasa menggigil itu hilang maka kemudian akan sampai pada tahap tubuh tidak bisa lagi melawan rasa dingin, suhu tubuh akan turun terus kurang dari 36 derajat celcius, terus turun dan turun.
Jangan sesekali minum obat tidur! Sangat berbahaya, beresiko, bukannya membunuh dingin malah bisa membunuh diri sendiri! Sementara kondisi lingkungan dalam keadaan dingin sehingga kita tidak bangun-bangun lagi maka siap-siap saja tidur selamanya, nyawa melayang! Inilah yang dinamakan hiportemia, suatu keadaan yang sangat mematikan dan yang paling di takuti para pendaki gunung profesional sekalipun, karena bisa membunuh secara diam-diam, tidak berasa kesakitan dan tidak berperasaan. Hipotermia adalah gejala kehilangan panas badan secara terus menerus, sampai kita sendiri tidak sadar, tertidur dan lewat. Sudah banyak pendaki menemui ajal karena kondisi ini.
Seorang pendaki ditemukan tewas dalam kantong tidurnya yang dari bulu angsa karena dia tertidur dalam sleeping bag setengah terbuka dan dia tidur di alam terbuka! Bukan di dalam tenda! Angin dingin membuat dia terlelap, tidur lama, panas badan terus menurun dan tidak bangun-bangun lagi selamanya sampai tim sar menemukan alm! Ini kisah nyata….!
Dan juga ini yg paling penting. Jangan coba menggunakan obat-obatan kalau tidak perlu apalagi untuk mengusir dingin, atau mengolesi dengan berbagai minyak karena yang diperoleh adalah kehangatan sesaat alias semu, sama sekali tidak menolong. Kalau kedinginan coba hindari angin, cari ceruk, atau bebatuan untuk menghindari angin, karena angin bisa membuat suhu lebih dingin, duduk meringkuk, sambil berpelukan dengan temen seperjalanan, tutup semua jalan masuk angin ke tenda, kalau bisa buat api unggun bagus, tidur mengelilingi api unggun, pastikan cadangan kayu cukup sampai pagi, atau agar api unggun tidak sampai mati buat bergilir jadwal jaga api bergiliran.
Yuk tetap ke gunung, “dingin” bisa juga sebagai wadah untuk kita bisa dekat dengan alam dan penciptanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys